Alhamdulillah.. segala puji hanya bagi-Mu Ya Allah, kepada-Mu seluruh wajah-wajah tertunduk khusyu’. Ya Allah Engkaulah yang Maha menyelamatkan hamba-hamba-Mu yang terperosok ke lembah hubbuddunya’ kepada kemuliaan dan indahnya akhirat dengan jannah-Mu.
Subhanaaka…Maha Suci Engkau…, dengan kasih sayang-Mu, Engkau hadirkan Ramadhan ke tengah hamba-hamba-Mu yang sedang terhimpit dan tertindih berbagai beban dosa dan maksiat, tantangan dan rintangan, tekanan dan permusuhan dari orang-orang yang ingin mencelakakan kami dengan hasad dan dengki di hati mereka . Kami sadar Ya Allah, ini semua adalah ujian dan cobaan hidup untuk kami, yang dengan ujian ini Engkau hendak meninggikan derajat bagi siapaun yang lulus dari ujian-Mu, dan Engkau hinakan bagi siapapun yang gagal dari segala ujian-Mu. Ya Rabb… kadang derap langkah kaki ini, dalam menapaki tangga ke dekapan-Mu, terasa sangat berat, Ya Allah…sungguh tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Mu.
Tabaaroka…, Maha Suci Engkau Ya Allah…., Pemberi keberkahan, Engkau berkahi hidup kami untuk berjumpa dengan Ramadhan-Mu, bulan dengan sejuta makna dari kebaikan. Di bulan ini Engkau bentangkan kesempatan untuk bertaubat, mendapatkan maghfirah, rahmat dan kebebasan dari neraka. Engkau kokohkan ruh jihad, Engkau tarbiyah kami untuk memahami kesejajaran rasa antar sesama hamba dengan jiwa sabar dan ukhuwwah. Engkau beri kesempatan pada kami untuk lebih banyak menghidupkan sunnah Rasul-Mu. Engkau hidupkan ruhiyah dan semangat kami untuk selalu bertaqorrub kepada-Mu. Dan Engkau seru hamba-hamba-Mu : Ya faa’ilal khoir aqbil…( wahai pemburu kebaikan, sambutlah…….)
Pintu ampunan terbuka luas, kesempatan taubat tersedia, pintu-pintu jannah telah terbuka lebar, adakah kita menyadari itu?, tidakkah kita sambut seruan dari-Nya untuk berlomba-lomba memasuki Romadhon dengan amal sholeh kita? ataukah kita terlantarkan kebaikan itu? Bukankah di bulan Ramdahan ini pintu-pintu neraka telah Allah kunci rapat-rapat ? akankah kita paksa dan kita dobrak dengan kemaksyiatan dan kelacuran serta ghoflah yang tiada henti-hentinya kita lakukan?. Bukankah setan-setan telah Allah belenggu ? akankah kita terus-menerus mengikuti seruan-seruannya sambil menutup mata hati dan pendengaran kita…? lalu kita terjang aturan Allah semau kita? Ya Allah, makhluk macam apakah kami ini, Engkau telah memberikan kesempatan kepada kami untuk datang kepada-Mu di bulan Ramadhan ini, namun banyak pelanggaran yang terus kami lakukan dan kami tidak pandai memanfaatkan kesempatan yang berharga ini? Astaghfirullah… wa atuubu ilaik..
Sungguh tatapan Rabb kita, terhadap mata-mata kita yang nanar dengan seenaknya memandang kesana kemari tanpa kendali…, yang sedikit menangis karena sesal dosa dan takut dahsyatnya siksa…, Dia tahu apa yang dikhianati oleh mata-mata kita, Allah sangat jeli dengan apa yang ada dalam benak kita, Allah Maha Mendengar apa yang didengar oleh telinga-telinga kita yang dengan leluasa mendengar suara-suara maksiyat, Allah Maha meneropong segala gelimang dan lumuran dosa hamba-Nya dan Allah sergah : Yaa baaghiyas syarr aqshir…. (wahai pelaku-pelaku kejahatan berhentilah…..), Ya Allah karuniakan kami rasa takut kepada-Mu yang menghalangi kami dari bebuat maksiyat kepada-Mu…
Kitab Al Qur’an yang mulia penuh bimbingan kepada kita, penghidup hati dan pikiran kita, pencerah dan pemompa motivasi kita, penunjuk jalan hidup kita, penyejuk jiwa-jiwa kita, pemberi info siapa saudara dan musuh kita, Kitab itu ada di hadapan kita, apa yang sudah kita lakukan ! adakah kita membacanya.? Mentadabburinya? Menghafalkannya? Mengamalkannya.? Alangkah Ghaflahnya kita ….. mungkinkah kita beroleh syafa’at-Nya?
Qiyamullail jalan yang ditempuh orang-orang shalih, sebagai sarana menggapai dekapan dan ridha-Allah Swt, sumber inspirasi dan wibawa kita, apakah dengkuran tidur serta selimut menggelayuti kita lalu melewatkannya?, tidakkah kita ingin merasakan kelezatan rahmat-Nya, meraih cinta-Nya dan mendapatkan ampunan-Nya, dengan bermunajat kepada-Nya dikala orang lain terlelap tidur? Merugi…merugilah kita bila kita tidak melaksanakannya….
Mengosongkan perut, tidak makan siang, menahan nafsu biologis siang hari dan obrolan-obrolan tak ada guna, itukah shiyam kita ? Bagaimana dengan mata, telinga, tangan, kaki, lisan, hati dan pikiran kita ? apakah masih bermaksiyat dengan leluasa ? Yaa hasrota…. Alangkah meruginya kita.
Semoga Allah melindungi kita, untuk senantiasa mampu bermujahadah meraih ridha-Nya dan terhindar dari sabda Rasulullah saw : Roghima ‘anfu man adrokahu Ramadhan falam yughfar lahu ( celakalah dan menyesal orang yang mendapatkan kesempatan hidup di bulan Ramadhan dan ia tak beroleh ampunan).
Allahumma nasyku ilaika dhi’afa quwwatina…Ya Arhamar raahimin Anta Rabbul Mustadh’afiin, irhamna..Amin.